Strategi Usaha : Menghindari manajemen “jam dinding” dalam bisnis anda
Banyak sekali usaha dari rekan-rekan saya yang jatuh bangun, dan terus mencari peluang usaha lain dan mencobanya. Jatuh bangun dalam usaha masih dirasa mendingan, daripada jatuh dan tidak bisa bangun kembali. Sekilas memang jika diamati rata-rata masih menggunakan manajemen usaha “Jam Dinding”
Apa itu manajemen usaha jam dinding? Banyak sekali yang merasa usaha nya masih tetap berjalan/eksis namun sebenarnya tidak terjadi peningkatan, bahkan ibaratnya ketika “batere” yang berupa modal dan skill mulai menipis maka perputaran jam secara tiba2.. Ini terjadi karena rata-rata dalam usaha masih ada budaya :
- Monoton tidak melakukan inovasi
Ketika penjualan sedang tinggi, merasa sedang di ‘zona nyaman’ sehingga malas berpikir/berinovasi, sedangkan pesaing yang sedang berada “zona keterpojokan” terus berinovasi karena mereka ingin segera keluar dari ketertinggalanya. - Merasa begini saja cukup
Ada pendapat yang salah seperti ini ; “Tidak usah dengan manajemen usaha yang aneh-aneh “Padahal manajemen usaha itu penting karena dimungkinkan setiap hari pesaing terus memperbaiki manajemen usahanya misal melakukan promosi yang fokus, peningkatan kualitas pegawainya, website interaktif, kantor+cabang yg representatif dan meningkatkan kecepatan mendekati pasar. - Benci dengan teori.
Teori dimunculkan atas kejadian dan hikmah dari persitiwa bisnis sebelumnya, sehingga teori membuat kita tidak terjebak pada lubang kesalahan yang sama dari pelaku bisnis sebelumnya - Teori biarlah di kampus.
Teori dimunculkan agar setiap usaha tidak perlu ekperimen dengan menghabiskan modal untuk percobaan-percobaan yang tidak akurat. Selanjutnya mennghidari ide yang spontan dan tidak beraturan, ide sebaiknya saling berkaitan, dengan pengetahun dapat menjadi pijakan ide/inovasi. - Tidak memahami beda selling dan marketing.
Ini penting karena biasanya ketika penjualan sedang tinggi maka merasa sedang “sukses” padahal ketika penjualan tinggi itu ukurannya hanya selling, jika ukuran marketing maka seberapa puaskah pelanggan atas penjualan yang tinggi, atau seberapa besarkan return dan complain sebagai ukuran “kekuatan marketing”.
Sehingga hindari lah anda mengarungi usaha layaknya jam dinding yang terus merasa aman karena terus berputar tanpa inovasi hingga kekuatan batere semakin habis tanpa disadari. Sehingga jangan sampai berpikir “Gini saja sudah cukup, sudah jalan, ngapain belajar lagi”
Kewirausahaan dan Strategi Bisnis: 10 kendala bisnis utama menurut Penelitian
Oleh Ipan Pranashakti. www.ipan.web.id
Kendala bisnis dalam pengembangan dan pertumbuhan usaha kecil secara rata-rata lebih majemuk daripada perusahaan besar dengan jenjang bisnis yang nasional atau internasional. Karena strategi bisnis perusahaan besar telah melampaui masa-masa kedewasaan, baik didapatkan secara alami dalam proses, improvisasi atau menggunakan jasa konsultan bisnis sebagai arahan konsultasi utama.
Dalam sebuah penelitian oleh A McKinsky & Company, 10 kendala bisnis utama dalam pertumbuhan dan pengembangan bisnis antara lain:
Strategi Bisnis : Pentingnya membangun keahlian komunikasi di lingkup bawahan demi pelanggan
Oleh Ipan Pranashakti (www.ipan.web.id)
Beberapa waktu lalu saya mengantar istri refreshing Mall di Jogja yang menurut saya telah menerapkan strategi bisnis yang hebat, sehingga pernah saya melihat salah satu staf manager menegur staf Cleaning Service hanya karena berjalan dengan santai tapi tidak memperhatikan lantai. Dalam kontek mempertahankan pelanggan menegur tim cleaning service yang kurang teliti tersebut adalah sebuah impact dari strategi bisnis yang mengakar sampai ke bawah, karena semua rambu-rambu menajemen di delegasikan dalam bentuk instruksi dan rapat-rapat kecil.
Strategi Bisnis : Memahami tipe pesaing dalam bisnis
Saat ini persaingan strategi bisnis provider seluler pada titik puncak, tekanan-tekanan pesaing tidak saja muncul dari satu lini namun sudah mulai menyeluruh. Menyeluruh dari lini penurunan harga, produk dan layanan, kedekatan fungsi dan kedekatan harga dengan kepentingan pelanggan.
Satu hal, bahwa persaingan dalam strategi bisnis dengan lini penurunan harga akan memberikan keuntungan bagi pelanggan, karena masyarakat golongan menengah ke bawah merasakan harga yang semakin terjangkau, namun hal ini bisa menurunkan aspek kepuasan pelanggan jika hal ini muncul dengan tujuan untuk memunculkan persepsi; siapa termurah maka terbaik bagi pelanggan, dan menjadi pilihan masyarakat. Benarkah??
Baca selengkapnya
Strategi marketing & Strategi bisnis : Media iklan yang efektif untuk lingkungan yang ramai
Dalam pengembangan strategi marketing dan dalam upaya melangsungkan strategi bisnis, tentu media iklan menjadi salah satu pilihan dalam menguatkan aspek marketingnya. Media iklan merupakan sebuah media yang strategis karena dalam posisinya yang langsung berkomunikasi dengan masyarakat dan pelanggan untuk menyampaikan pesan bisnis yang membujuk, terutama media iklan pada tempat dan lingkungan yang ramai.
Marketing utk orang awam : Pemahaman segmentasi pasar dalam marketing
Marketing merupakan bidang, ilmu, tantangan dan segalanya bagi bisnis, walau marketing tidak hanya ada di dunia bisnis, karena sebenernya setiap orang secara personal memarketingking diri sendiri. Perbedaannya adalah ekpektasi/harapan dan metode nya.
Materi “marketing untuk orang awam “ sengaja saya hadirkan agar semua istilah dalam web ini dipahami oleh segala lapisan masyarakat.
Baca selengkapnya
Strategi Bisnis : Pentingnya meningkatkan kinerja dengan Dorongan Positif bagi bawahan dan jajaran.
Strategi Bisnis, dorongan seseorang untuk melakukan kewajiban dan berkreasi, berprestasi kerja tidak semata-mata muncul begitu saja dari dirinya sendiri. JIka dari diri sendirinya pun aka nada satu masa dan fase di mana dorongan itu tidak muncul. Karena lingkungan kerja merupakan heterogenisasi kepentingan baik secara teamwork maupun individual. Daya tahan terhadap perbedaan-perbedaan kepentingan merupakan gambaran sejauh mana lingkup bawah dan menengah membutuhkan sentuhan dorongan dari manajemen.
Strategi Bisnis : Memonitor dan Evaluasi SDM dengan Konsep Standarisasi
Strategi bisnis di era mellenium ini perkembangannya mulai memunculkan kolaborasi antara :
External Driven
Standar yang dipengaruhi oleh peraturan daerah, pusat, dan regulasi lain. Kita ambil contoh Pajak. Banyak ketentuan dalam proses pemenuhan pajak, sehingga sebagai perusahaan baik besar maupun kecil, skala prioritas pajak merupakan hal yang penting dan terus harus di tertibkan menuju efisiensi proses. Efisiensi proses? Yah karena banyak pimpinan perusahaan menyerahkan 100% persoalan pajak kepada staf keuangan. Hal ini boleh berlaku namun, tentu kita harus mengukur seajuh mana kedisipilinan dalam pajak dengan 3 arah.
Baca selengkapnya
Strategi Bisnis : Sukses Bisnis dengan sukses mendengar keinginan pelanggan
Dalam strategi bisnis Permasalahan yang sering muncul adalah ketika perusahaan atau rintisan usaha masih kecil, pelanggan merupakan sosok yang berarti dan sangat dihargai namun ketika perusahaan sudah tumbuh besar dengan pelanggan yang sangat banyak, perlahan penghargaan terhadap pelanggan semakin bias dan tidak berbentuk, waktu-waktu menyenangkan bagi pelanggan ketika datang dan berkomunikasi ke perusahaan semakin tidak berkesan.
Mengenal Strategi Bisnis Michael Dell yang saat ini lebih dikenal dengan produk Komputer dan laptop “Dell”dulunya perusahaan kecil yang sangat payah untuk bersaing. Michael Dell juga selalu memikirkan bagaimana harus menang kompetisi dengan perusahaan besar pendahulunya. Sebuah keputusan yang jitu dan membuat Dell cukup besar saat ini adalah, dengan modal yang seadanya, Mac Dell mengembangkan pemesanan produk yang disesuaikan dengan kepentingan pelanggan baik skala kecil mapun besar, salah satu yang dilakukan adalah selalu mendengar dan menyimpulkan dalam catatannya, semua yang dinginkan pelanggan. Dari kesempatan dengan sering bertemunnya pelanggan inilah akhirnya Dell berani menentukan arah manajemen yang disesuaikan dengan, keinginan dan harapan pelanggan. Apakah tidak berat jika perusahaan berkembang dengan besar jumlah pelanggan juga semakin banyak namun Dell harus tetap mendengar pelanggannya yang tersebar di mana-mana??