Karena kondisi fisik menurun drastis selama 1 bulan terakhir ini, saya berburu beberapa produk herbal dan menariknya ada kejadian bahwa pramuniaga nya kreatif, dengan menerapkan cross selling, rajin menawarkan produk lain setelah saya memutuskan membeli beberapa produk. Tentu penawaran selanjutnya itu untuk produk yang relevan.

Ada kalimat muncul dari pramuniaga:
“Atau sekalian ini juga Pak, mampu meningkatkan daya tahan tubuh juga, dengan bahan baku import dari mesir Pak, banyak yang cocok juga. Apa mau nyoba sekalian pak?”
Iya ini sebuah bentuk dari upaya Cross Selling, memang dalam prakteknya sering sudah dilakukan walau mungkin belum ada keseragaman kepada semua pramuniaga, kadang malah bersifat improvisasi.
  • Sering dilakukan oleh pramuniaga yang kreatif
  • SDM yg didesain untuk lihai dalam memahami kebutuhan dan keinginan
  • Perlu ada reward jika frekuensi pembelian meningkat per transaksi/ per hari dll dll dll
Ternyata upaya cross selling tidak selamanya di “iya”kan oleh pembeli?
tidak masalah, karena kalau melihat filosofinya memang cross selling juga untuk jangka panjanga
  1. Meng edukasi produk baru
  2. Meng edukasi betapa lengkapnya koleksi produk kita
  3. Bentuk kepedulian, sehingga bagus untuk relationship
  4. Merefresh ingatan pembeli siapa tahu ada yang lupa
  5. Mungkin dampak dari upaya2  cross selling nanti pada pembelian/kunjungan ke dua ,ketiga dll tidak masalah
Yah mungkin selama ini kita menganggap cross selling hal yang remeh karena diukurnya hanya jangka pendek, padahal itu bagus untuk jangka panjang.