Ketika mengantar keluarga belanja di daerah Yogya,  saya bertemu dengan salah satu pemula dalam bidang desainer web, yang ingin mengembangkan usaha dan bisnis baru dengan konsep bisnis dan strategi pemasaran yang sederhana.  Saya juga sampaikan perusahaan besar dengan segudang strategi pemasaran yang sudah komplek saat ini, mereka melibatkan riset dan observasi lapangan. Bahkan dalam pemasaran, ada istilan trial & error untuk produk dan target pasar tertentu. Lalu bagaimana jika pemula ingin merasakan strategi pemasaran yang jauh dari kerumitan? Ya akhirnya saya susunlah pemahaman  strategi pemasaran yang ringan, bagi pemula. Sebenarnya jika diungkapkan secara panjang, bisa seharian. Namun karena ini ditulis dalam website, maka dituliskan pokok masalah atau intisari dari strategi pemasarannya saja.

Memulai strategi pemasaran web tidak bisa selayaknya memasarkan alat elektronik, tupperware atau baju. Kenapa? Karena yang dijual tidak langsung bisa disodorkan dan bisa dipakai, namun lebih membutuhkan unsur  pembuktian dan unsur gambaran pengalaman. Untuk bisa dipakai pun perlu proses pendekatan kepada selera dan gambaran histori pelanggan.

Strategi bisnis dan strategi pemasaran bisa dipelajari secara perlahan dari pengalaman usaha dan  orang lain atau berdasar dari pengalaman diri sendiri,  namun untuk mengandalkan pengalaman diri sendiri perlu pengorbanan waktu dan karya, bahkan terkadang butuh kegagalan, ini yang selalu dihindari, karena anak muda inginnya langsung sukses dalam pemasaran, tidak mau rumit, cepat populer, lalu bisa untuk berbangga kepada oramg lain.

Akhirnya saya susun intisari yang jauh dari konsep pemasaran secara teoritis, namun secara instan saja, antara lain :

  1. Siapkan produk lengkap dari bentuk produk, pilihan produk yang akan dipasarkan. Produk ini harus jelas, mau ditujukan kepada siapa, dengan kualitas seperti apa, dan apa keunggulan/keunikannya dibanding produk lain. Tanpa keunikan, maka tidak memilik daya pukul yang kuat di pasar, ketika sudah berhadapan dengan produk lain dan benar-benar sudah masuk dalam persaingan produk dengan pendahulunya.
  2. Susun segmentasi produknya, mau diarahkan kemana. Segmentasi itu artinya,  memilah-milah konsumen, membagi-bagi calon pembeli, memotong-motong kriteria pelanggan. Misal tua muda anak, kaya miskin, pegawai pengusaha pencari kerja, wanita pria dll. Karena segmentasi ini adalah hak pengusaha/perusahaan untuk memilahnya, maka harus tepat. Segmentasi yang tepat menentukan efektifitas pemasaran, ibaratnya bisa ngirit dana, ngirit waktu, ngirit tenaga dan tidak harus menunggu lama, agar pemasaran ini berdampak pada penjualan, pada respon pasar, pada persepsi pasar yang baik.
  3. Susun target pasarnya, atau istilahnya targeting. Apa itu? Dalam strategi pemasaran, targeting adalah mefokuskan pendekatan pasar pada kelompok tertentu. Artinya ketika upaya segmentasi sudah memilah-milah, mengkotak-kotak konsumen, maka dari pengkotakan itu, dari pengelompokan itu, mana yang akan disasar duluan? Misal mau sasaran anak-anak dahulu. Sehingga dalam bahasa umum, bahwa ketika strategi pemasaran sampai pada tahap targeting, maka harus dipertegas dahulu target pasarnya. Dalam istilah lain :  identik dengan  target pasar yang jelas. Sebuah contoh, misal punya produk vitamin C, maka tentukan target pasarnya, jika target pasarnya untuk para pekerja, eksekutif yang sibuk, maka produk ini dujual dalam bentuk cairan dalam botol yang bisa langsung diminum dimanapun, tidak harus repot nyari air, tidak harus repot nyari sendok untuk mengaduk. Namun jika target pasarnya adalah untuk menengah ke bawah, dan mudah dijangkau dengan duit receh, bisa dijual dengan sachet-an. Dalam pemasaran, ada target pasar yang memang suka repot, suka sibuk dengan produk yang dibeli, selama harga terjangkau. Ya dala, hal ini memang berbagai variasi perilaku konsumen harus dipahamni
  4. Rumuskan persepsi yang akan ditanamkan ke benak konsumen, atau dalam istilah strategi pemasaran adalah positioning. Dalam menentukan persepsi dan akan dikirim ke benak konsumen, bisa memilih beberapa aspek, misal aspek inovasi, aspek teknologi modernnya, aspek harga yang kreatif misal selalu ada diskon, aspek kualitas misal handphone yang tahan banting dengan hasil foto yang super bersih, masih banyak lainnya. Namun dalam perkembangannya, strategi pemasaran saat ini membagi positioning lebih mendalam, lebih detil. Namun jika dirunut secara singkat maka positioning bisa  fokus pada : Pertama, dari atribut misal perusahaan yang tertua, produk pertama, produk pioner, produk warisan dari kasiar china, produk warisan kraton. Kedua, dari posisi manfaatnya, misal produk diet yang bisa lebih cepat menurunkan badan namun tidak merusak organ tubuh, atau contoh lain misal lem medis yang bisa menyambung tulang manusia yang patah secara singkat dan mudah. Ketiga, posisi menurut penggunaannya misal hanya obat nyeri khusus wanita haid, padahal sejatinya obat nyeri itu bisa digunakan untuk pria yang sakit gigi.  Keempat, memposisikan produk dari sisi pemakai, sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai. Misal tas yang khusus untuk para pemanjat dinding. Celana khusus para pendaki gunung. Kelima, mengambil keunggulan langsung dari pesaing, misal handphone kami hasil kamera lebih terang 7 kali lipat daripada merek Iphone. Bisa juga mobil kami lebih irit 2 kali lipat daripada merek Toyota. Keenam, membuat persepsi nyata dari sisi kategori produknya, misal bukan sebagai les privat tapi  pendidikan tambahan jaminan masuk perguruan tinggi negeri. Ketujuh, membangun perspesi dari sisi harga vs kualitas, misal menjadi produk dengan harga yang tidak murah namun memberi jaminan garansi lebih lama, sehingga meski lebih mahal sedikit, tapi memberi kesan aman, ngirit secara jangka panjang.  Kedelapan, sebagai penjamin garansi yang lebih jelas dan pasti, misal smartphone merek samsung yang bisa diservis di semua kota dan negara, dengan jaminan informasi keberadaan servis resmi dan spare partnya.
  5. Promosi yang tepat. Inilah solusi dari upaya peningkatan komunikasi pemasaran kepada konsumen, sehingga masyarakat cepat mengerti akan adanya produk baru, mengerti akan adanya manfaat baru. Dalam promosi ini, diharapkan memilih media yang sesuai dengan target pasarnya, misal untuk promosi busana muslim, lebih memilih promosi ke media wanita, daripada majalah dengan pembaca anak-anak pria wanita, memilih pasang banner ke komunitas wanita daripada ke media online berita kriminal. Promosi juga ditentukan oleh ketepatan audiens, misal memasarkan jasa bimbingan belajar, lebih tepat disasar audiens orang tuanya, daripada anak-anaknya, karena anak-anak banyak yang malas ikut bimbingan belajar agar bisa bermain. Dalam rumusan strategi pemasaran, ketepatan audiens ini dianggap lebih efektif, untuk melakukan pemasaran lebih cepat, lebih hemat.

Demikian 5 hal dalam strategi pemasaran. Dari berbagai rumusan yang ada sebenarnya strategi pemasaran, itu berbeda dengan taktik pemasaran, namun oleh kaum awam, sering dianggap sama, sehingga membuat efektifitas pemasaran jadi tidak jelas. Untuk membedakannya, jika memahami strategi pemasran layaknya orang berperang dengan alat tempur, maka ketika ditanya menggunakan alat apa saja, untuk nyerang mana saja, melibatkan apa saja, maka itu strategi. Lalu taktik nya ibaranya, bagaimana menggunakn tank, panser dan pesawatnya, berapa rudak yang akan dipakai, itu semua di area taktik.

Demikian sudut pandang saya, jika bermanfaat silahkan berikan komentar di bawah ini. Salam, Ipan Pranashakti