Konsumen mengenal merek dengan berbagai cara, dan belum tentu mengenal merek diawali dari sebuah pembelian, membaca sebuah iklan, tetapi juga bisa karena merek itu menjadi bagian dari SDM nya, dari pengumuman award, dll. Sehingga merek itu sendiri seperti angin yang akan tertiup kemanapun sesuai arah angin dan tekanan kuat rendahnya.

Dari sanalah merek itu akan meniti beberapa tahapan yang secara awan, dengan bahasa umum, maka bisa saya tuliskan :

  1. Hanya mengenal merek, pada kondisi ini konsumen hanya mengenal mereknya saja, tidak mengenal lebih dari itu misal PRODUSEN dari perusahaan apa, lokasi di mana, kantor cabang di kotanya ada berapa dll. Saya coba tes Anda sekarang yang sedang membaca blog saya ini : Merek Sampo PANTENE dari perusahaaan apa? Merek Cat PILOX dari perusahaan apa?  Sehingga mungkin bisa dicontohkan bahwa orang mungkin sering membeli susu untuk anaknya tapi tidak tahu perusahaan yg memproduksi, dan dari lisensi negara mana asalnya.
  2. Mengenal merek tapi juga mengenal produsen dan distributor. Ini biasanya terjadi pada kondisi waktu tertentu ada pola tertentu, kalau membaca iklan TV ada perusahaan yg juga gencara mempromosikan perusahaannya, misal “SATU LAGI DARI MAYORA” maka selain produk makanan yang diiklankan juga kejelasan siapa produsennya.  Juga misal iklan dari lain ada iklan dengan mengakhiri informasi “PRODUK GARUDA  FOOD”. APa untungnya ketika sebuah merek juga dikenal perusahaanya? yang jelas ketika perusahaan itu sudah dikenal baik, ketika suatu saat mengeluarkan produk baru lagi, produk ke 3, produk ke 4 maka mudah masuk ke pasar dan benak konsumen. Ini tampak dari produk2 GARUDA FOOD, produk dari MIE INSTAN, produk LAPTOP dll
  3. Mengenal merek juga kualifikasi perusahaan, kualitas SDM dan performa prestasi  dalam beberapa kali penerimaan penghargaan. Yah selain mereknya juga prestasinya. Ini tampak di merek HONDA, YAMAHA, dimana para teknisi yang menjuarai lomba teknisi sedunia di JEPANG dll biasanya menjadikan andalan untuk promosi, juga dalam hal ruang2 layanan paska pembelian. Misal di ruang tunggu SERVICE ada dipasang didinding prestasi dari DEALER ini, dari SERVICE CENTER ini dll. Nah memang tidak semua akan memasuka fase ini, kenapa? Karena untuk bisa menunjukkan prestasi SDM, Primanya layanan pelanggan butuh modal lebih besar yang diciptakan untuk komunikasi dengan konsumen, misal pembuatan RUANG SERVICE LAYANAN  yang nyaris sempurna, dengan staf FRONT OFFICE yang handal, menarik dan menyenangakan.

Namun di era teknologi ini ketiga hal di atas bisa dibangun dengan mudah dengan media online, dengan pembuatan media bersifat persuasif, bukan diskriptif lagi.  Sehingga manfaatkan lah media online sebagai sarana membangun merek dengan tingkat kepercayaanya yang semakin dalam dan semakin tingg, dari sekarang.