Banyak pengusaha menginginkan meningkatnya omzet penjualan dengan cara praktis. Sebenarnya begitu banyak cara menuju peningkatan omzet penjualan, salah satunya melakukan inovasi dalam manajemen bisnis. Inovasi bisnis itu bisa aspek proses layanan, proses komunikasi, produksi, promosi, produk juga dalam pengawasan/quality control.
Peningkatan layanan ini bisa juga dengan mengembangkan produk, meski tidak harus melulu faktor canggihnya teknologi, tidak harus paling modern danĀ tidak harus membeli perangkat dengan harga mahal. Ambil contoh sebuah rumah makan di Yogya dalam pengembangan usaha kuliner, tidak beralih menjadi yang sangat modern justru dia mempertahankan meja sederhana, kursi klasik lusuh, dan ruangan yang penuh nuansa klasik, namun memang di beberapa sudut ditambah kipas angin dan penataaan meja yg rapi dan nyaman. Ergonomik.
Menunya juga tidak begitu modern, masih mempertahankan menu lama, sebagai warisan dari keluarganya. Lalu apa yang diunggulkan dari usaha itu, kenapa begitu ramai di sana? Apakah pengembangan usaha kulinernya?
- Layananan dipercepat, tidak lagi menunggu lama untuk menikmati makan di sana
- Menu minuman di variasikan kepada minuman sehat, tidak saja air putih, tapi ada minuman herbal dan jamu sehat
- Mengembangkan promosi ke Koran dengan rutinitas tetap, terjadwal, namun bukan iklan bergambar tapi liputan khusus seperti reportase, berita mengalir ringan
- Suasana parkir, sekarang dibuat mudah dan luas, dengan penataan yang rapi an mudah buat memutar mobil
- Penataan makanan sudah rapi, setiap saat ada sedikit berantakan maka dirapikan kembali
- Ada layanan antar untuk pelanggan kolektif
- Aroma masakan diarahkan bisa tembus ke ruang makan, karena bau harumnya khas, ada ventilasi
- Model sambutan kedatangan pelanggan lebih pro aktif, cepat sebelum duduk, atau setelah duduk
Yah artinya bahwa tidak semua mengarah kepada sesuatu yang berbau IT, komputer, namun lebih kepada mempertajam kebutuhan pelanggan, dengan membaca pola-pola kebutuhan pokok dalam berkunjunga ke rumah makan.
Ada beberapa konsep yang bisa dipelajari dalam rangka pengembangan usaha kuliner model simpel
Mempertahankan nuansa masakan dengan kayu, meja kayu, dan penyajian nasi tetap menggunakan tempat dari bamboo
Mengesankan duduk sebagai raja, karena ada kursi kayu mirip kursi untuk keraton, meski ukuran agak kecil, kemudian memposisikan meja sebagai tempat hiburan kuliner, ada kerupuk, makananan ringan lengkap seperti untuk mengisi waktu tunggu layanan
Memperkejakan Tenaga trampil dari sisi parker, dengan standar kode pengarahan parker seperti di mall, dengan gaya bahasa tubuh tukang parker seperti prajurit keamanan kepada rajanya.
Menumbuhkan kesan alamiah, dengan daun pisang, dan lalapan sengaja dibuat banyak porsinya, dengan siraman air sebelum disajikan untuk kesan sejuknya sayuran. Menyusun menu dibagi 3 : menu simpel, sekedar kepada yg ingin mencoba, menu tanggung untuk yang sering dating dalam porsi kecil, menu ideal dengan pilihan sangat lengkap dengan foto sajian yang menggoda, jadi dilihat dari penataan menu di harga kelihatan sekali dari sisi lompatan2 harganya.Sering memberikan sampel kepada para pelaku pariwisata di sekitarnya, dan voucer makan gratis untuk pelaku wisata beserta keluarga.
Demikian yang bisa disampaikan dengan bahasa ringan untuk pemgembangan usaha kuliner.
Sip mas.. Pelayanan memang paling penting