Sebelum membahas tentang brand identity dan brand images, maka sy tuliskan pengantarnya  terlebih dahulu, bahwa banyak sekali pengusaha membuat iklan berdasar naluriah saja, iklan berdasar pesanan ke pihak lain, iklan dengan bentuk yang selalu mirip pesaing. Padahal yang namanya keunikan itu tidak semata dalam hal produk, tapi juga dalam beriklan, sehingga dari iklan itulah,  lambat atau cepat muncullah persepsi di benak konsumen, dan dapat diteruskan menjadi iklan mulut ke mulut di  masyarakat. Makanya pentingnya sebelum menghabiskan dana jutaan rupiah, menghabiskan tenaga sebarkan iklan, perlu merumuskan mencari titip temu antar brand identity dengan materi iklannya.

Iklan yang efektif didasari kepada brand identity yang dibangun pengusaha/perusahaan agar melahirkan brand image/kesan merek yang bagus. Lalu apa beda brand identity dan brand image? Salah satu perbedaannya adalah dari mana munculnya, karena brand identity lahir dari sisi produsen, sedang brand image lahir dari sisi konsumen. Lalu apakah brand image yg lahir di tengan masyarakat (baca :konsumen) selalu sama dengan brand identity yang dirumuskan perusahaan? yah jelas belum tentu. Sering keduanya tidak sama bentuk persepsinya, kadang kita sebut itu GAP/jarak/celah, antara harapan dan kenyataan.

Nah untuk itu agar antara brand image yg tumbuh di masyarakat, berkenaan dengan merek kita semakain searah dengan persepsi yang diharapkan perusahaan, maka perlu ditentukan brand identity dahulu sebalum menentukan iklan, sebagai komunikasi ke pasar.

Lalu apa saja unsur dari brand identity itu, yaitu :

1. Rumusan : Positioning

Membangun sebuah kesan merek ke benak konsumen, melalui produk (barang/jasa) dan layanan yang mendampinginya. didukung beberapa hal eleman seperti ketepatan penentuan features, gambar benefit,  kejelasan target market, target audience, serta  positioning statement.

2.  Rumusan : Verbal

Beberapa kalimat yang untuk membangun komunikasi yang menggambarkan mereknya, yang mudah dipahami dan persepsi yang diserap pasar. Unsur dari verbal adalah nama brand, rumusan penjelasan,  positioning tagline. Kesemuanya diharapkan memiliki hubungan yang sejalan, misal dikatakan produk terhebat, tapi dalam iklan selalu mengatakan yang termurah, ini jelas penjelasan yang tidak korelatif.

3. Rumusan : Visual

Mengalihbahasakan dari kalimat/stateman menjadi sebuah logo untuk brand, atau gambar pendukung (maskot, dll)  agar semakin mempemudah memahamkan konsumen akan maksud komunikasi pemasaran tersebut. Antara lain berupa logo, maskot, kemasan, unsur grafis yg berciri khas lainnya. Sehingga ketika banyak iklan yang muncul, dengan berbagai bentuk, konsumen makin bisa membedakan iklan Anda yang mana, dan sedang menyampaikan komunikasi apa saja, untuk mudah diingat konsumen.

4. Pengalaman & Testomonial (Kesan nyata)

Adalah bentuk komunikasi yang dalam istilah saya pribadi menggunakan pengalaman konsumen  untuk meningkatkan persepsi ke unsur konsumen laiannya. Menggunakan pelanggan yg satu untuk menarik pelanggan lainnya.  Pengalaman dalam penggunaan produk merupakan pendorong agar memunculkan persepsi tertentu dari konsumen. Agar brand image nya sesuai (baca : selaras ) keinginan perusahaan. Testimoni ini sebuah komunikas natural dari pelanggan, bukan rekayasa perusahaan semata, karena  itu dapat berlawanan dengan etika pemasaran.

Nah itulah, setidaknya untuk mendapatkan brand image, harus dirumuskan unsur-usnur brand identity agar gap/jarak tidak terlalu besar, antara harapan yang kenyataan. Fungsi dari perumusan brand identity ini akan bermanfaat, agar dalam beriklan tidak melawan arah dengan visi misi perusahaan, misal ingin membangun kesan Islami, religius dalam iklan produk fashion busana muslim, tapi dalam iklannya menggunakan foto penampilan model yang tidak Islami, ucapan yang tidak Islami, pdahal ini bukan sednag beriklan baju semata, tapi menjual nilai-nilai. Ya nilai itulah yang akan menjadi jantung dari iklan yang lahir dari rumusan brand identity.

Mudah saja bagi para pengusaha atau pemasaran, buatlah checklist, unsur apa saja yg akan ditampilkan dalam iklan yang sesuai dengan brand identity, lalu gunakan untuk membuat iklan, promosi atau multimedianya.