Memulai usaha asal nekat, asal buka, asal jalan, asal asalan, semua serba asal-asalan karena peluang usaha pasti ada di mana-mana. Itu memang bisa berjalan, tidak masalah namun semua ada dimensi usahanya, artinya tidak semua bisnis bisa di generalisir seperti itu, hanya  modal nekat.

  1. Jika memulai usaha dengan barang orang lain, maka asal nekat ini bisa dijalankan, walau ukuran keberhasilannya bukan di nekatnya, tetapi  tetap tekad semanagt terhadap hambatannya
  2. Jika memulai usaha dari peluang usaha barang titipan orang lain, karena tanpa harus pusing bikin produknya, izin, brand dan syarat birokrasinya
  3. Jika sebagai penerus dalam penjualan itu juga bisa karena tidak mikir modal uang besar di awalnya
  4. Jika menjadi level perantara yang hanya modal komunikasi maka ini juga bisa dijalankan

tapi kalau menyentuh usaha bidang jasa maka ada dimensi sangat berbeda, karena jasa butuh kekuatan dan standari sasi dari sisi skill. Kompetensi juga harus diperjelas dengan standar dan pengakuan.  Beberapa hal yang bisa terjadi  sbb :

  1. Karena umur : umur masih 15 tahun mau usaha jadi notaris, tidak bisa nekat, tapi ada proses untuk  sekolah izin
  2. Karena izin : Mau usaha rumah sakit harus ada izin, tidak bisa asal buka di sembarang tempat dan nekat
  3. Karena pengalaman : Mau jadi bidan profesional yah tidak bisa asal buka layanan  hanya karena melihat di buku
  4. Karena analisa resiko : mau buka usaha konsultan kontruksi jembatan, yah belajar dulu dan kuliah dulu kuatkan pengalaman
  5. Karena pengakuan : mau jadi dokter yah ada surat izin, bukan karena kita memeriksa orang saja langsung merasa seperti dokter
  6. Dalam jasa kadang portofolio itu penting, berarti ada proses pengakuan dan kepercayaan

 

Memulai usaha asal nekat, asal buka, asal jalan, asal asalan itu ada dimensi yang beda, dan biasanya arahnya ke dagang barang orang, makelar,  jadi tidak bisa digeneralisir untuk semua usaha.