Pengalaman tahun 2003-2004 masuk dalam tim EO yang menangani even besar, kemudian pengalaman terlibat dalam paniatia kongres nasional, forum2 nasional, menjadikan sebuah pemikiran, bahwa munculnya EO (event organizer) saat ini lebih dipengaruhi oleh keberanian anak mudah, remaja muda untuk tertangtan usaha dengan bentuk yang mudah dibuat dengan cepat, bukan pada basic pengalaman yang matang.

Yah berani dan nekad, adalah basic utama EO di jaman ini, ketika mereka pernah bekerja di EO sebentar saja, kemudian membuat EO sendiri.

EO memiliki konsep Even yang jelas, dan menyeluruh, namun ada beberapa EO yang hanya muncul dengan konsep

  • EO menerima jadi hanya kepada pelaksana saja, namun tentang konsep, run down, antisipasi, rencana kreatifitas, menyerahkan kepada owner dari acara.
  • EO adalah sekumpulan orangbaik teman kuliah, teman kampung, teman sehati lalu menawarkan diri, namun dari sisi legalitas pun mereka tidak tahu. Begitu ada kegagalam mereka bubar jalan, dan entah kemana.
  • EO karena pertemanan, pengalaman minim, tapi tarif/fee nya murah, ada tau sama tau tentang komisi bagi hasil ke orang dalam
  • EO karena merasa sesuatu yg penting berjalan, dan kualitas bisa ditutup dengan pemberian komisi, bagi komisi ke orang dalam.
  • EO bermodal jaringan dan informasi sebelumnya, tidak berbasis reputasi yg kuat.

Namun setidaknya memang menekuni bisnis EO ada muatan

  1. gengsi tinggi, bidang usaha yang memiliki gengsi tinggi
  2. populer, mudah populer dalam usaha EO karena dekat dg masa
  3. Tidak ada standar yang sangat baku, selama itu SENI event apapun bisa dianggap baik
  4. Modal minim, tdk harus dg  gedung yang besar, cukup dengan basecamp minimalis pun bisa
  5. Ekpresif, ada kebebasan berekpresi dengan nilai2 seni yang manusiawi (bukab birokrasi semata)

Bisnis EO akan memasuka kategori semakin baik, karena sekarang EO yg sukses tidak EO yang menerima semua even, tp ada spesifikasi yg fokus agar semakin mahir dan expert di bidangnya

Nah apakah EO akan terus menjadi sebuah bidang usaha menarik? Jawabnya tentu iya karena

  1. Tingkat kesulitan perizinan
  2. Tingkat kesulitan jangkauan wilayah
  3. Tingkat kesulitan informasi perlengkapan di masing2 wilayah
  4. Tingkat kemudahna yang ingin didapat perusahaa/klien
  5. Tingkat kreatifitas yang terbatas dari klien/perusahaan
  6. Tingkat kemapanan mengelola pergerakan massa.
  7. Perbedaan kerawanan keamanana masing-masing kota
  8. Karakter masyarakat per wilayah terhadap respon even2

Namun apakah EO sekedar perkumpulan orang di level implementator dan eskekutor? tentu tidak. Di Yogya sendiri EO diharapkan memiliki izin tersendiri dalam usahanya, pada tahun 2005 mengurusnya melibatkan DInas Pariwisata, untuk interview manajemen EO.