Hakekat sebuah bisnis yang benar bukan pada berapa saya dapatkan uang dari sana, tetapi apakah bisnis itu bisa saya kuasai baik produk, alur dan mekanismenya syukur masa bisnis yang  Sustainable. Tetapi memang di Indonesia ini banyak sekali penggangguran, atau ketidak sesuaian pendapatan dengan pengeluaran sehingga usaha sambilan apapun diminati, termasuk penjualan e-book dengan sistem berantai, piramida, stuktur url dll.

Ketika saya menganjurkan kepada seseorang yang “lagi” demam bisnis reseller e-book maka akan sulit mengubah mindsetnya, karena ibarat mobil sedang menanjak mengarah pada impiannya. Namun mengarahkan kepada seseorang yang gagal dan membuktikan bisnis e-book tidak selamanya menguntungkan bagi semua pihak maka akan lebih mudah.

Pada tahun 2004 saya termasuk pemain dan pendiri salah satu usaha e-book dengan affiliasi, sudah cukup lumayan penghasilan saya, namun ketika saya melihat sebuah tulisan  ustadz, segera saya tutup web saya dan domain saya biarkan hilang.

Memang benar, bahwa bisnis yang baik sebenernya bukan dari bagaimana mudah mengikutinya, tetapi :

  1. Apakah memang bekualitas produknya, atau semua itu menjadi kabur karena manisnya impian hadiah2nya
  2. Apakah produk itu sudah dibuktikan semua membernya atau  hanya sukses di 1% membernya misal 20 orang kemudian dijadikan testomoni.
  3. Apakah produk itu mampu memberikan tunjangan finansial jika ada suatu masalah? Minimal  tunjangan sosial?
  4. Apakah produk itu hanya teruji sistemunya atau hanya dari sebuah ide dangkal yang di PDF kan lalu dijual, dengan menambah dari copy paste e-book lain dari pihak luar sana.
  5. Apakah produk e-book itu berizin? Dalam hal ini setidaknya pemilik brand nya? Hanya pihak yang tidak ingin maju yang mengatakan mengurus izin merek adalah menyulitkan diri, karena akan lebih sulit  jika merek kita di ambil orang secara paksa karena mereka sudah mendaftarkan lebih awal
  6. Apakah produk itu memiliki sistem yang sesuai hukum.
  7. dan lain-lain
Janganlah hambat Indonesia ini dengan spaming, karena Spam i di Eropa, USA dan Asia dianggap sangat jahat . Komunitas Spam Brigade menjuluki spam sebagai “the biggest waste of bandwidth on the Internet and Usenet”

 Kenapa sih? Secara umum spaming merusak bangsa ini  karena sbb :

  1. Spam cenderung menguntungkan satu pihak
  2. Spam menyedot bandwidth sebuah negara begitu banyaknya karena jutaan email sia2
  3. Spam menyebabkan koneksi internet reguler menjadi lambat
  4. Spam memaksa penerima menjadi pekerja cleaning service untuk menghapus2 email tak diinginkan
  5. Spam dari kacamata sosial mengakibatkan ketidaknyamanan penggunaan email
  6. Spam dari kacamata bisnis mengakibatkan email penting menjadi sulit terpantau karena spam bertebaran
  7. Spam dari kacamata spiritual juga mengakibatkan email darurat/sangat darurat/kemanusiaan tertimbun email iseng/coba2/penipuan
  8. Spam mengakibatkan fungsi mail server dan mail box menjadi bekerja lebih keras utk hal yg belum tentu berguna
Sadarlah, beralihlah  yang dari mental Selling yaitu mendapatkan untung dari volume penjualan saja, tetapi menjadi mental marketing mendapatkan untung dari kepuasan pelanggan dan repeat ordernya.
  • Milikilah usaha yang riil, yang didalamnya ada produk jelas, tidak ada bonus menggila-gila pun jika produk itu hebat orang akan beli, Toyota, Coca-cola.
  • Milikilah usaha yang memilik masa depan baik secara riil, bukan menurut cerita dan rekaya persuasi dengan testimoni yang tidak mewakili semua membernya.
  • Milikilah usaha yang tidak instan, yang penting jelas asal-muasalnya, memang dibuat dengan strategi yang baik.
Milikiklah brand anda sendiri karena itulah yang akan dikenal orang, bukan karena  hxxp://usahausahacobacoba .com/id=resellerkemarensore
Itu bukan brand yang bisa dikenal dunia.
Sukses dalam bisnis riil.