Tidak disadari semua orang bahwa tekadang meski berdagang barang, namun ternyata servicenya justru lebih dominan, padahal service ini juga merupakan upaya untuk branding. Kebetulan Sabtu lalu memberikan pelatihan dan motivasi untuk seluruh SDM di sebuah perguruan tinggi berkenaan pelayanan prima, dan ketika pelatihan selesai, saya bersyukur tampaknya hampir semua peserta puas, dan mengerti hubungan antara personal, teamwork dan institusi dalam pelayanan prima sebagai upaya internalisasi branding.
Branding untuk usaha untuk layanan yang kekuatan service dan produk barangnya harus kuat maka perlu penguatan service untuk kepentingan brandingnya.
Lalu bagaimana?
Yah salah satu upaya branding sebenernya tidak melulu diarahkan kepada pasar, kepada konsumen, namun juga kepada internal perusahaan/usaha itu sendiri, ini bagian dari kuncinya, sehingga ketika membangun brand di mana usaha kita lebih dominan service daripada produk barangnya maka diperlukan beberapa hal
- Upaya branding internal, bahwa setiap SDM harus memiliki pemahaman unsur karakter yg akan diterapkan dalam branding, sehingga tidak saja hanay SOP dan Regulasi saja
- Pergerakan dan teamwork SDM internal dipahamkan bahwa itu cerminan karakter dalam upaya branding, sehingga tidak hanya dominan sukses orang per orang dalam perusahaan namun juga kekuatan mendorong sesama unsur SDM di perusahaan.
- Branding ke dalam (internalisasi) akan menjadikan sebuah pemahaman gaya dan budaya mutu layanan dalam benak-benak SDM yang dilatih.
- Rencana organisasi/perusahaan setidaknya 1 tahun ke depan yg harus disadari oleh semua SDM menjadi bagian dari kesepahaman yg harus dipegang utuh sehingga meskipun setiap orang di dalam penuh perbedaan sejatinya ada yg mendorong untuk tetap sama di beberapa hal.
Sehingga tidak saja mati-matian membangun brand dengan promosi keluar, namun juga sistem harmonisasi internal, karena setiap pergerakan SDM, terutama di lini depan itu adalah bagian dari KARAKTER BRAND. Termasuk cara menerima telepon cara menjawab email, di sisi lain cara menyapa pelanggan, cara berpakaian, kedisiplinan jam layanan dll Misal kenapa beberapa SDM dikirim pelatihan bahasa asing, maka bisa dijelaskan korelasi dengan upaya brandingnya secara internal
Contoh dalam tulisan ini antara lain
- Kedai kopi, meski jualan KOPI namun sejatinya service nya lebih dominan
- Pizza Hut, KFC, mac DOnald dll
Sehingga jika kita amati maka pergerakan menuju itu sudah terbangun lama sekali, namun belum tentu semua orang sadar, internalisasi branding ini