Saat ini banyak sekali bertebaran merek-merek yang rasa-rasanya konsumen juga harus lebih butuh waktu untuk memilih, butuh sedikit ingatan yang lebih, butuh lebih sensitif terhadap perbedaan nyata, masing-masing dari merek.
Dalam marketing klasik, ada sikap konsumen terhadap merek yang setidaknya dapat menjadi dasar kita, masuk kepada pemahaman dasar terhadap sikap konsumen terhadap merek.
Pertama, konsumen secara perorangan memiliki variasi dalam cara menilai, tidak bisa semua konsumen dianggap sama, sehingga beberapa dari konsumen cenderung mengumpulkan alasan demi alasan untuk memutuskan membeli, sehingga dari kalimat ‘alasan demi alasan” inilah dari sisi produsen, peran media promosi terus dapat dijadikan peran melahirkan alasan-alasan yg terus dibangun dan makin dekat kepada kumpulan alasann-alasan yg tidak tertolak , sehingga promosi yang tidak berubah dalam sekian tahun, seakan-akan tidak memiliki banyak alasan tambahan, alasan yg semakin inovatif.
Kedua, masuk kepada membangun keyakinan, ‘sikap yakin’ dari konsumen ini tidak begitu saja mudah tumbuh, kadang butuh stimulasi dari orang lain, dari media, dari testimoni, dari demo, dari review, sehingga ketika semua alasan sdh dilancarkan, bahkan ada alasan-alasan yg dirasa tidak ditawarkan dari pesaing, maka saatnya sekarang cari apa ‘yang bisa membuat’ keyakinan dari konsumen cepat terbentuk, ada memang perusahaan besar yang menggunakan Award, menggunakan sertifikasi, menggunakan endorser iklan yang benar-benar kuat reputasi dan imagesnya.
Namun, tidak harus perusahaan besar, kadang perusahaan kecil pun bisa, yang terpenting bahwa kedua di atas merupakan sikap konsumen yang harus terus dipahami posisi dan kondisinya, sehingga tidak saja melulu soal produk saja, namun ada sikap yang harus dimengerti.