Pertanyaan Konsultasi Bisnis:
Pak Ipan, bagaimana cara membuat program buat mitra bisnis kita maju.sebelumnya dulu pernah kita membuat dengan cara memberikan undian/kupon berhadiah bagi yang membeli 2 produk kita.mungkin ada solusi lagi yang lagi booming saat ini?
Nama : Budi Setiawan
Email : franchise_homyxxxxxx@yahoo.com
Jawaban Konsultasi Bisnis :
Mas Budi yang berbahagia, saya masih belum bisa menangkap pertanyaan ini secara utuh, mitra bisnis di sini agen/waralaba (franchisee) atau justru pelanggan sebagai konsumen . Lalu mas Budi sebagai pemberi waralaba (franchisor).
Asumsi saya : mitra bisnis adalah agen atau waralaba (franchisee)
Secara prinsip, kalo anda mempunyai mitra bisnis maka yang doktrin nya adalah:
” Jual Bersama mereka, bukannya kepada mereka dijual”
Hadiah bukan satu-satunya jalan, namun ini dirasa cukup adil dan penting jika kita mengukur bahwa kebijakan bersifat bootom up. Selama beberapa lama, sy juga pernah diminta mendampingi usaha waralaba, kemudian dapat saya gambarkan hadiah ada beberapa fungsi horizontal dan vertical:
- Hadiah dianggap sebagai alat perusahaan mengucapkan terimakasih
- Hadiah dianggap sebagai bentuk kepedulian dari perusahaan
- Hadiah dianggap sebagai pemacu yang agar juga mampu persaing secara internal
- Hadiah sebagai bentuk upaya penghargaan
- Hadiah sebagai bentuk ikatan sosial antar fungsi bisnis
Persoalannya:
Siapakah mitra bisnis anda?
Antar mitra apakah setiap hari ada peluang berkomunikasi bisnis? Apakah mitra adalah Sosok yang bisa anda bentak dengan instruksi atau bukan? Kalo bukan maka tentukan garis menajemen dengan reward yang membantu secara horizontal, maksudnya ketika anda ingin memberikan penghargaan kepada salah satu mitra bisnis, maka undanglah mitra bisnis lain. Kemudian sang penerima hadiah harus menulis atau mengungkapkan strategi nya bagaiamana memajukan usahanya, kepada mitra lain, ini selain untuk nilai sharing juga membangkitakan keadilan kepada sesama mitra. Sehingga ini bersifat reward horisontal. Nah wujud hadiahnya secara fisik itu bersifat vertikal antara anda sebagai induk dan mereka sebagai mitra.
Dengan sistem horisontal yang kuat maka sebenernya kita telah menekankan semangat, “bersama mereka kita menjual”
Sudah kah anda menentukan aspek consumable dari produk anda? Sehingga anda bisa menentukan nilai dominan dari produk anda. Maksudnya, banyak mitra bisnis hanya menjual dengan pengertian bahwa dia sedang menjual produk, bukan nilai dari produk tersebut, sehingga para mitra bisnis pun sebenernya tidak tahu “nilai jual” yang sebenernya.
Ambil contoh, ketika ada yang membuka waralaba untuk ayam goreng misal Ipan Fried Chicken, maka ada unsur:
- resep yang enak
- cara maska yang tepat
- saos yang pedas tapi nikmat
- ayam yang tidak amis
- bahan baku ayam yang terjamin.
Kita ambil contoh KFC:
- Nasi yang digunakan adalah beras organik
- Bahan baku ayam dari peternak yang bersertifikat
- Cara masak yang standar
Sekarang dari unsur itu berilah kesempatan pada mitra untuk memberikan masukan pada aspek;
- Produk
- Bahan baku
- Layanan
- Harapan pelanggan
- Kekuatan pasar
Sehingga hadiah ada 2, karena target penjualan juga karena pemikiran pada aspek penyempurnaan “nilai”. Kalo hanya aspek target penjualan, bisa saja anda masih “menjual kepada mereka (mitra bisnis)”
Bangunlah komunitas horisontal, bisa dengan jumpa darat, milis, dll
Sukses selalu.
Ipan Pranashakti KIP
Terimakasih.
Hadiah memang bukan satu-satunya jalan untuk memajukan perusahaan, cuman penanya kebetulan menanyakan kaitan hadiah.
KEbanyakan perusahaan selama ini memberi hadiah bersifta keliru bentuknya. Hadiah harusnya secara psikologis tidak saja memberi rasa senang secara finasial tetapi juga prestise, posisi, promosi.
Kesalah dalam memberikan bentuk hadiah maka hanya akan memacu SDM untuk meraihnya sebagai bentuk imbalan dan tujuan janka pendek semata.
Begitu juga punishment, banyak yang bentuk nya sangat berbeda, misal diskorsing tidak masuk 3 hari, justru dengan tidak amsuk itu secara piskologis ada rasa “keenakan dan terlena”, akan lebih baik untuk diminta menyusun evaluasi diri dan rencana perbaikan diri ke depan.
Hadiah sangatlah mampu memacu prestasi, asal wujudnya bukan untuk menjadi satu-satunya tujuan dalam kerja. Buatlah hadiah yang mendidik dan memotivasi, dan jangan bersifat ‘memateri” saja.
Sukses selalu,
Ipan Pranashakti KIP
pak apakah bisnis saya ini sudah benar bagaimana cara pemasaranya yg benar