Tren Promosi saat in telah melalui banyak fase, dari yang konvensional dan digital, dari yang natural ke sensasional, sehingga promosi menjadikan lapisan dalam tim marketing harus semakin kreatif, cerdas menangkap sinyal persaingan dari lawan, atau harus jeli dari sisi mana promosi akan masuk untuk bisa cepat menerobos ke pasar.

Promosi dengan iklan di TV pun kadang belum dijamin 100% efektif, silahkan lihat apakah semua yang beriklan di TV pasti sukses semuanya hingga saat ini? Banyak juga yg berguguran, mungkin karena aspek lain di luar promosi itu sendiri.

Di sisi konsumen kadang ketika melihat TV dalam acara yang menarik, tiba-riba ada iklan lewat, spontan mereka berkomentar :

“Yah……………….. iklan lagi deh”
itu biasanya terlontar jika lagi nonton Tv atau dengerin RADIO, tiba2 Iklan  lewat dengan mengejutkan di tengah puncak cerita/aliran berita yang menarik, setelah itu akan muncul reaksi kembali, misalnya

” ih iklan lama banget sih”

Yah secara naluriah, orang sekarang ini sudah ada yang membenci “iklan”, sehingga jika kita salah mengemas iklan, maka bisa tidak lagi menarik.
Nah ini tantangan kreatifitas menjadi taruhan prinsip, apakah kita masih menggunakan cara yang datar saja, atau sensasional, yang jelas kondisi masyarakat kita saat ini sudah terlalu lelah diberondong iklan2 yang ada saat ini.

Sehingga jika Anda ingin membuat iklan maka pertimbangkan, bahwa saat ini otak konsumen sudah penuh oleh iklan2 yang ada, sehingga banyak mereka yang akan dilupakan begitu saja. Ada yang terpenting dari iklan-iklan tersebut, yaitu

“Tentukan relevansi merek Anda dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. dalam hal ini mungkin fitur produk bisa nomor 3 atau 4, tapi titik akhir dari penggunaan produk ini menjadi lebih penting”

Relevansi ini bisa melihat, sedang ada tren apa di masyarakat?

  1.     tren peristiwa
  2.     tren social media
  3.     tren berita
  4.     tren iklan dll

inilah yang menjadikan iklan TONG FANG, dahulu menjadi booming, baik serius yg resmi atau bercanadaan dari para netter, tetapi itu sempat menjadi tren. Karena memang iklan TONG FANG berhasil memberikan relevansi mereknya, misal

  • Memberitahukan bahwa pasien sudah berobat ke luar negeri dan belum sembuh, di klinik tong fang bisa sembuh (tentunya berkat TUhan)
  • Relevansi biaya, dari berobat ke singapore menjadi cukup ke Jakarta
  • Relevansi hasil, antara yg medis, kimia menjadi yg herbalis dll

Memang iklan ini relevansi sangat tinggi,  memberikan gambaran titik akhir dari keinginan konsumen, yaitu kesembuhan, dan tidak mengemas iklan dengan gambar2 laboratorium secara detil, teori herbal, dll.  Walaupun pada akhirnya akan terbukti, benarkan 100% alamiah. (??)

Relevansikan merek Anda, setidaknya jika belum akan membeli saat ini tapi OTAK KONSUMEN sudah ada jawaban

  1.     Jika sakit XXXX = herbal merek XXXXX
  2.     Jika darah tinggi = minum XXXXXXXXXXXXX
  3.     Jika butuh jasa konsultan binsis = kontak xxxxxxxxxxxxx
  4.     Jika butuh jasa desain = hub xxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Sehingga analoginya singkat dan dapat diingat…..

Sakit kanker xxxxx = klinik XXXXXXX

Masihkah anda beriklan dengan  berisi teks panjang uraian produk, keunggulan, nama mesin alatnya, bahan bakunya, dll Yah jangan lupa tentukan relevansinya dengan harapan konsumen yang paling dekat. JIka tidak iklan ANda akan masuk di arena IKLAN SAMPAH di mata konsumen, iklan yang membosanakan di mata konsumen