Ketika saya mengisi sebuah workshop di Jakarta, saya sampaikan bahwa tujuan beriklan adalah memberikan penyadaran, atau dengan kata lain mengharapkan adanya kesadaran dari masyarakat/sekelompok masyarakat yang dituju, segmentif lah istilahnya. Iklan yang efektif berarti harus bisa memberi kesadaran dari yang antara lain :
- Menyadarkan dari yang belum tahu menjadi tahu
- Menyadari yang awalnya masih ragu menjadi yakin
- Menyadari yg awalnya sedikir mengenal semakin kenal dengan baik
- Menyadari yang awalnya tahu tapi tidak peduli sekarang menjadi lebih peduli
- Menyadari yang awalnya hanya tertarik sekarang merasa sesuai/cocok/pilihan tepat
- Menyadari untuk segera membelinya
- Menyadari apa yang dibeli adalah pilihan tepat (tidak berpindah ke lain hati/produk)
Nah untuk strategi periklanan ada materi tersendiri yang biasanya lebih disesuaikan dengan produk dan target, saya terbiasanya memberikan dalam pelatihan durasi 8 jam, tidak cukup di email dan blog. Namun kali ini secara mendasar akan disampaikan pemahaman mendasar.
- Pastikan dahulu, ”Apakah sasaran yang hendak dicapai dalam bisnis cocok dengan sasaran beriklan ini? Jika dirasa tidak maka segera alihkan rencana periklanan ke bentuk lain misal survey, personal selling, sosial media, event soft adv.
- Apakah anda hanya mengikuti cara beriklan dari pesaing? Jika jawabnya iya, pikirkan sejauh mana kekuatan pesaing Anda, jika lebih kuat secara finansial, SDM dan Strategi, beriklanlah dengan cara yang berbeda namun cepat menjangkau pasar, sehingga ketika pesaing sedang rapat2 maka anda sudah lebih duluan menjangkau pasar, untuk memberikan kesadaran penuh.
- Siapa yang akan anda pengaruhi dengan iklan dan manfaat apa yang sedang dibutuhkan oleh target Anda tersebut? Harganya, kuatnya, awetnya, gengsinya, jangkuannya, manfaatnya, uniknya atau karena kemudahan belinya.
Sukses untuk strategi iklan Anda. Semoga tujuan Anda selalu tercapai.
— Ipan Pranashakti —