Dalam  minggu ini menjadi konsultan sebuah instansi untuk menata kembali manajemenya kepada standar Management ISO. Ketika dalam proses konsultasi, tampak sekali instansi ini belum jelas  Visi dan Misinya, sehingga sepertinya berjalan begitu saja, seperti kebiasaan. Kemudian ketika dirumuskan untuk review kembali visinya terjadi sebuah perdebatan panjang, karena memang sebelumnya juga cukup alot.

Yah itu biasa ketika merumuskan visi misi akan terasa, ada adu kekuatan dan pemahaman, karena memang masing-masing individu memiliki pemikiran, pengalaman dan jangkauan ke depan yang berbeda, namun setidaknya dalam konsultasi iti kemaren sy sampaikan bebeberapa hal, yg sebenernya cukup panjang namun secara singkat sekali seperti ini  :

Visi itu dalam bahasa mudahnya layaknya seperti gambaran ideal dari masa depan instansi ini, atau perusahaan ini. Sehingga merevisi kembali visi misi perlu memahami dari pendiri, pengelola, pengurus inti dari perusahaan/instansi juga dokumen lain saat awal mula.  Beberapa hal yang harus diperhatikan

  1. Visi memiliki kekuatan yg realistis, bahwa dipastikan mungkin suatu saat perusahaan / instansi ini bisa sampai sana, baik dengan pertimbangan dari sisi SDM, waktu, pendanaan, kekuatan manajemen.
  2. Visi memiliki dorongan atraktif yg memotivasi perusahaan /instansi agar jelas ke mana arahnya
  3. Visi memiliki meningkatkan kepercayaan internal dan ekternal terutama konsumen dan masyarakat, karena tentu visi memiliki kekuatan yg baij yang bisa dikomunikasikan nantinya kepada banyak pihak.
  4. Visi dapat diukur pencapaiannya dalam skema kuantitatif secara berkala.

Sehingga jika dirumuskan dalam syarat minimal setidaknya ketika merumuskan visi memenuhi aspek

  1. Menyatu harapannya, dalam visi maka harapan dan gambaran-gambaran ideal sudah terwakili secara penuh (tidak hanya sepotong, dan mengabaikan hal-hal lainnya)
  2. Mudah dipahami,  apa arti visi jika sulit dipahami, maka untuk menuju kesana, gambaran usahanya jadi sulit juga
  3. Relatif singkat, artinya tidak terlalu panjang dan banyak mengulang kata-kata dengan esensi yg sama.
  4. Ideal dan memotivasi, dalam hal ini memberikan gambaran ideal bukan pada kepasrahan yg sempit, yang seakan tidak memiliki gairah ke arah yang jauh lebih baik.
  5. Memotivasi langsung, dengan adanya visi masing-masing person yang terlibat juga masyarakat pada umumnya sebagai kontrol, merasa termotivasi, sehingga ada 2 arah motivasi, pertama internal dan kedua ekternal. Setidaknya tergerak kepada arah yg semakin terang, meski harus berusaha dengan kinerja yang lebih baik menuju ke sana.
  6. Berfokus pada kualitas nyata. Artinya tidak  sekedar mengejar pencapaian material, namun juga imaterial, termasuk kepada kualitas yang benar-benar tercermin sehingga semakin lama semakin baik, karena  gambaran kualitas ideal sudah dirumuskan.
  7. Kekuatan jangka panjang, misi pada umumnya tidak berbatas waktu dengan angka tahun tertentu, karena bisa saja tercapai lebih cepat atau lambat yang jelas, visi perlu didukung misi yang sebagai gambaran aktifitas terkini, dengan pencapaian terdekat. Misi sebagai cerminan dari visi dan nilai-nilai yang dibangun dalam kebersamaan yang kuat.

Dalam praktenya ada beberapa hal, setidaknya

  1. pencapaian instistusi.
  2. pencapaian pada faktor individu

Misal tercermin dalam contoh Visi sebuah perguruan tinggi, sebagai berikut

  • Menjadi perguruan tinggi berkualitas internasional yang menghasilkan lulusan dengan karakter keimanan dan  integritas yang kuat, memiliki semangat kebangsaan untuk perubahan bangsa yang semakin baik.
  • Menjadi perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan bisnis standar internasional dengan menghasilkan lulusan yang kompeten, berwawasan kebangsaaan, inovatif dan kreatif dengan selalu berpegang teguh kepada nilai-nilai keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Di atas sangat jelas,

  • mana yang menjadi gambaran ideal untuk instistusi : “…….perguruan tinggi berkualitas internasional…”
  • mana yang menjadi gambaran ideal untuk individu : “…..lulusan yang kompeten, berwawasan kebangsaaan, inovatif dan kreatif dengan selalu berpegang teguh kepada nilai-nilai keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa…”