Antara optimalisasi dan optimasi untuk website, keduanya sangat berbeda, terutama kalau nanti dikaitkan dengan sertifikasi SEO Specialist. Telah beredar isyu tentang penilaian hasil kontes SEO, menjadi syarat sertifikasi SEO specialist dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Itu sebuah pemikiran kerdil, seakan SEO Specialist hanya untuk ranah perlombaaan dan kontes SEO. Kalau seperti ini apa peran SEO Specialist untuk memajukan bangsa? Apa peran SEO Specialist bagi kemajuan UMKM dan industri secara langsung? Karena UMKM dan industri yang memajukan usaha dengan digital marketing tidak memiliki visi misi untuk memenangkan kontes, tapi meningkatkan omzet, profit dan pengaruh dan meningkatkan devisa, itu butuh proses optimalisasi setiap hari, setiap saat, teliti dalam komparasi, tidak hanya berhenti pada satu waktu sekedar memenangkan KONTES sesaat.

SEO specialist sebagai bentuk profesionalisme, tidak ada kaitan dengan KONTES SEO, karena profesi artinya turut mewujudkan visi misi dari instansi, perusahaan dan kepentingan yang sedang dijalankan. Misal SEO untuk edukasi, SEO untuk politik, SEO untuk sosialisasi peraturan. Ibarat mekanik motor, bukan berarti yang hebat dan profesional adalah mekanik balap motor saja, lalu mekanik bengkel harian tidak hebat. Faktanya kalau mekanik balap motor diminta kerjakan kerusakan motor Vespa tua dengan kerusakan dari sisi kelistrikan, kadang pusing juga.

Sertifikasi SEO Specialist dengan syarat juara kontes SEO, menggambarkan betapa remeh sepelenya SEO dalam pemikiran penggagasnya, sempit sekali ibarat belajar di STM otomotif hanya bisa untuk jadi mekanaik balap motor & mobil, bukan perawatan hariannya.

Saya masih inget betul, ketika menekuni internet marketing tahun 1998 s.d 2003, kemudian setelah itu mulai bersosial dengan Keke/Riyeke Bali, Ali Akbar Jakarta, sehingga pernah terbersit mau mendirikan asosiasi dari ide kami itu. Namun, belum terlaksana karena SEO specialist tidak selamanya mau tampak di permukaan, beda dengan SEO Specialist yang masih butuh pengakuan dengan berbagai kemasan bombastisnya, bahkan tujuan utamanya justru mendapatkan Sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi, bukan peran untuk bangsa

SEO Specialist itu ada 5 jenis, antara lain :
Pertama, SEO Specialist yang fokus menggarap optimalisasi di dalam sebuah perusahaan. “Sang optimator” tidak boleh menggerjakan project SEO lain, apalagi dari pesaing perusahaan yang menaungi. Pada kondisi ini, SEO Specialist lebih nyaman sebagai tim bawah tanah yang tidak koar-koar di berbagai media.

Kedua, SEO Specialist untuk usaha sendiri, bisnis keluarga. Saat ini, posisi ini banyak dijalan UKM dan UMKM, karena ketika saya memberikan training SEO di berbagai kota, bertemu total lebih dari 1000 orang, maka justru pelatihan SEO itu saat ini diguanakan untuk memajukan usaha. Lalu apakah mereka harus ikut kontes SEO demi sertifikat SEO Specialist? Sedang sertifikatnya aja mereka tidak membutuhkan, tapi lebih membutuhan peningkatan omzet dan profit.

Ketiga, SEO Specialist untuk monetize. Sejak tahun 2007 s.d 2012 saya bergaul dengan para pemburu dollar dari online, hingga luar jawa. Mereka setiap hari memikirkan SEO untuk kemajuan pendapatan online, baik itu dari PPC, PPA, PPD dll. Mereka masa bodoh dengan sertifikasi, kenapa? Mereka tidak butuh pengakuan atas kemampuan kosong, mereka lebih butuh pengakuan dari Google dari karya. Prinsip mereka pendapatan naik dari mempelajari perubahan-perubahan. Bahkan, salah satu dari mereka saaya ajak jadi narasumber pun tidak mau, karena mereka tidak butuh popularitas.

Keempat, SEO Specialist dari dunia politik, keberadaannya mirip hantu, yang memposisikan diri untuk sulit dideteksi, baik nama asli, alamat dan profesinya. Mereka ini sama sekali tidak butuh sertifikat SEO Specialist, meski banyak yang jago banget dalam dunia SEO.

Kelima, SEO Specialist untuk bombastisnya profesi. Biasanya dilakukan untuk mereka yang menekuni SEO untuk pelatihan, jualan alat, dan metode. Ada juga dari mereka mencari sertifikasi profesi tidak murni untuk memajukan SEO, tapi untuk reputasi dan kantong dompet. Model seperti ini, ada yg menghiasi dengan bumbu-bumbu boombastis, sesekali bikin kontes SEO untuk kalangan terbatas dengan waktu sangat terbatas, mengkondisikan yang ikut hanya lingkungan terbatas juga. Biar yang menang juga dari kelompok mereka sendiri.

Banyak pihak menjadi terbuai, seakan tokoh SEO itu hanya yang rajin boombastis di media sosial, padahal SEO Specialist yang merasuk ke dalam instansi, perusahaan, institusi dan usaha keluarga juga begitu banyak, bahkan lebih banyak dari mereka yang hanya berburu sertifikat untuk bisa jualan sebagai trainer dan narasumber. Masih banyak SEO specialist sebagai eksistensi real, yang tidak menuju pada pengakuan formalitas pihak ketiga.