Strategi Bisnis. Sudah lebih dati 70 kali saya diminta sharing/narasumber dalam berbagai kegiatan skop strategi bisnis, yang pada akhirnya banyak peserta yang menghubungi paska kegiatan tersebut dengan melampirkan penawaran dan kerjasama, baik untuk promosi, marketing atau hanya untuk pendampingan. Ada 1 hal yang menarik dari semua itu, yaitu rata-rata dari para rekan calon pengusaha dan pengusaha atau pelaku usaha sampingan baisanya terlalu yakin dengan ini :

  1. Merasa idenya berbeda dengan yang lain, sedangkan dia belum pernah mengecek dari pesaing2., sehingga lemah ide pembedanya
  2. Merasa bahwa produk lebih baik, padahal semua itu baru dari sisi prosesnya, belum melihat produk itu setelah di gunakan 3-4 tahun lagi seperti apa kuat dan awetnya. (Awet dan daya tahan beda, kalau daya tahan tidak bsia dikatakan “tergantung pemakain”, karena itu pemahaman yang mengaburkan, bahwa produ itu belum masuk area ujicoba yang matang)
  3. Merasa ide barunya lebih segar, padahal sering terjadi ide barunya itu pernah dimunculkan pelaku usaha yang sama beberapa tahun sebelumnya dan terbukti gagal.
  4. Merasa bahwa dengan keluar dari sebuah perusahaan, karena telah mengetahui semua proses bisnisnya, kemudian mendirikan perusahaan untuk bersaing dari tempat bekerjanya yang terdahulu, padahal dia baru mengausau dari sisi prosesnya belum kepada filosofi marketing dan strategi yang diterapkannya.

Itu hanya awalan saja, namun yang lebih penting dari kondisi itu muncullah produk-produk yang prematur, yang sekilas saya melihat bahwa terlaluu banyak keunggulan yang ditawarkan yang sebenernya 60% keunggulan itu juga dimilki oleh pesaingnya sehingga hanya 40% keunggulan yang riil, itupun harus  aplikatif dan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar, masak sih jualam Mobil Truk dengan keunggulan Anti Peluru, namun mesin kurang bandel dan tidak irit.

Lalu bagaimana sih?

Ambilah keunggulan yang mudah dihafal oleh konsumen, mudah diingat sehingga menjadi bagian karakter produk, sehingga dengan cara seperti itu maka produk Anda benar-benar dengan keunggulan yang khas, beda dan benar-benar milik produk Anda. Karena kalau kita lihat kadang masih ada yang menganggap “Harga Murah” adalah keunggulan  utama, tetapi jika mudah rusak?

Dalam membangun keunggulan ada beberapa hal :

  1. Keunggulan yang tangible, bisa dilihat dari bahan kayu jati tua dan pilihan, untuk produk mebel.
  2. Keunggulan yang intagible, yang tidak bisa diraba, disentuh misal “Rasa Enak” dalam Burger Visimaster.
  3. Keunggulan yang sifatnya untuk dibuktikan misal : kasiat obat herbal

Sehingga bangunlah dan monitoringlah dari kondisi persaingan jangan sampai 8 keunggulan yang anda bangun sebenernya telah dimiliki pesaing Anda dan mereka justru punya  1 keunggulan yang tidak bisa ditiru pesaing mereka.