Faktor perizinan di daerah menjadi bahasan utama, disinyalir penyebab tumbuhnya minimart waralaba yang bakal bersaing dengan toko tradisional di perkampungan.
Namun ditengah opini masyrakat bahwa minimart waralaba unggul segalanya dari toko tradisional, itu tidak benar, karena masih ada sisi lain yang bisa dikembangkan dari toko tradisional, setidaknya ada keunggulan juga:
- Toko tradisional bebas mengembangkan variasi barang sesuai pasar/tetangga
- Toko tradisional bebas menerima order barang tertentu untu diadakan
- Toko tradisional kadang menerima utang/kurang bayar (walau ini jad momok, jika terkena utang abadi)
Di sisi lain ada yang lebih teknis, agar toko tradisional bisa lebih bersaing dari minimart waralaba :
- Faktor fleksibilitas stok, bisa menambah secara variatif dan kreatif
- Faktor fleksibilitas komunikasi hubungan/kedekatan, dengan komunikasi sosial yang lebih baik
- Faktor fleksibilitas pembayaran, jujur ada yang model utang dan atau kurang dikit, ini menjadi kelenturan toko tradisional, walau asal tidak terjebak kepada hutang abadi.
Nah itulah tidak selamanya yg tradisional kalah 100%
Lalu dimana titik persaingannya?
Fleksibiltas toko tradisional VS standar layanan minimart waralaba
(sama2 jual indomie, sabun tapi keduanya bersaing di hal tsb di atas)
Hebat! Butuh kreativitas dan kerja keras dalam bersaing dengan minimart. karena ada beberapa hal yang memperkuat keberadaan minimart antara lain : 1) SDM, Lokasi, modal, dan stategi marketing yang baik dan konsisten. Namun tak perlu berkecil hati, semua ada caranya asal ada kemauan.