Strategi  Bisnis, dorongan seseorang untuk melakukan kewajiban dan berkreasi, berprestasi kerja tidak semata-mata muncul begitu saja dari dirinya sendiri. JIka dari diri sendirinya pun aka nada satu masa dan fase di mana dorongan itu tidak muncul. Karena lingkungan kerja merupakan heterogenisasi kepentingan baik secara teamwork maupun individual. Daya tahan terhadap perbedaan-perbedaan kepentingan merupakan gambaran sejauh mana lingkup bawah dan menengah membutuhkan sentuhan dorongan dari manajemen.

Dorongan positif bisa muncul secara simultan dari:

  1. Dorongan dari diri sendiri, dorongan dari diri sendiri merupakan modal yang besar dan cenderung bersifat kekuatan karena akan menpengaruhi seluruh komponen dari diri sendiri untuk yang terbaik. Secara personal.
  2. Dorongan dari pekerjaan atau tugas itu sendiri, secara umum banyak pekerjaan yang bersifat menantang. Menantang dari bentuk pekerjaan/ penugasaan atau menantang dari sisi kompensasi dan reward.
  3. Dorangan dari rekan kerja, dorangan ini muncul dari rekan kerja dengaa bidang yang sama dan dorongan dari rekan kerja dari bidang yang berbeda, perbedaanya adalah sejauh mana rekan kerja tersebut mampu mendorong orang lain secara kontinyu dan efektif.  Karena toh diri sendirinya pun membutuhkan dorongan.
  4. Dorongan dari atasan yang mempunyai pengaruh. Dorongan ini mempunyai kekuatan yang besar karena selain dorongan, atasan juga menjadi obyek sumber dorongan untuk memenangakan persaingan sesama rekan kerja selevel, walaupun obyektifitas penilaian akan tetap obyektif. Dorongan dari atasan juga bisa diartikan layaknya petunjuk dan jawaban  untuk melakukan yang terbaik dari berbagai pilihan yang ada di depan mata.
  5. Dorongan dari lingkungan. Dorongan dari lingkungan merupakan akumulasi dari bentuk penangkapan pendinderaaan yang ada pada seseorang. Lingkungan kerja yang baik, entah itu dari sisi SDM, kebijakan, reward, kesempatan karir, jenjang karir, maupuan lingkungan yang bersifay fisik, misal lokasi kerja yang dekat dengan hiburan, dekat dengan pusat perkantoran, dekat dengan rumah dan masa kecilnya. Dorongan lingkungan yang bersifat prestisius, misal menjadi sopir bis dengan sopir di lingkungan pemerintah akan memiliki nilai yang berbeda.

Dalam strategi bisnis modern dorongan mampu dijadikan sebuah tuntutan standar dalam membangun suasana kerja dan manajemen yang berkualitas. Hal-hal yang harus diperhatikan mengenai dorongan positif, agar dorongan  tetap akan ada dari berbagai arah:

  1. Dorongan yang baik dan kondusif  belum tentu akan menjadikan hasil kerja  otomatis baik, karena ada faktor skill, dukungan perangkat dll. Namun setidaknya dorongan merupakan modal untuk dapat dijadikan investasi temporary terhadap tujuan perusahaan jangak pendek.
  2. Dorongan dapat menjadi sumber energi yang tidak habis, dengan dorongan positif, karyawan yang melakukan pekerjaan yang sama selama bertahun-tahun, akan tetap merasa tidak jenuh, monoton dan antipasti.
  3. Dorongan akan menjadikan daya tahan terhadap masalah-masalah yang timbul bukan menjadi hambatan besar bagi karyawan, sehingga kemauan belajar  dan berubah akan tetap ada.
  4. Dorongan positif  merupakan tanggungjawab bersama , sesama karyawan namun  tidak semua menyadarinya sehingga top menajemen harus menyusun suasana  saling mendorong ini.  Manajemen tidak akan mampu memberikan dorongan secara langsung satu-satu, namun tentunya dapat menciptakan nilai kondusif untuk munculnya dorongan ini.
  5. Dorongan akan menjadi nilai tambah untuk mewujudkan kerelaan dari karyawan untuk melakukan yang terbaik dan harus menuntut kompensasi, dengan kata lain ukuran transaksional akan menjadi rendah.

Strategi bisnis yang baik tidak hanya menilai kepentingan ekternal namun harmonisasi internal juga merupakan kekuatan.
Sukses selalu.
Ipan Pranashakti KIP