Strategi marketing kali ini membahas materi simpel, berkenaan dengan persaingan. Dalam bisnis persaingan memang harus di hadapi tidak bisa dihindari. Persaingan adalah hal yang biasa dalam dunia usaha, ‘banyak yang menerima persaingan dengan akal pikiran ada yang menerima dengan emosional, ada yang seakan kuat menghadpi persaingan tetapi sejujurnya kawatir, ada yang media-media menulis persaingan sebagai pemacu kreatifitas, walau sejujurnya dalam hatinya masih tersirat kekawatiran untuk kalah dalam persaingan.
Persaingan dihadapi dengan jujur dan bisa dengan pragmatis, bahwa ini pengaruhui oleh
- Persaingan wajar, sehat dan tidak head to head
- Persaingan dalam kualitas untuk merebut hati pelanggan
- Persaingan head to head saling menyindir dalam promosinya
- Persaingan yang tidak disadari keberadaaanya
Bahkan ketika Anda membanghun usaha bisa saja belum di lauching tapi sudah ada pihak lain yang merasa tersaingi karena mungkin teman dekat, tetangga dll, yang akan menjadi perbedaan apakah adalam persaingan memacu
- Semakin kreatif
- Semakin buta pikiran menggunakan cara kasar
- Semakin tidak peduli
- Semakin mendorong penurunan harga
Nah beberapa dalam hal persaingan ini, kadang tidak mudah menyakinkan diri sendiri bahwa kita punya “pesaing”, karena sudah menganggap produknya unik dan berbeda dengan yang lain tanapa melihat perkembangan pasar.
Ketika ada usaha bakso, disampingnya ada usaha soto, memang ketiganya tidak sedang bersaing dalam sebuah produk yang sama, namun bersaing untuk memenuhi kebutuhan yang sama, yaitu lapar.
Sehingga persaingan itu tidak bisa hanya dianggap dari produk sejenis, tetapi bersaing dalam jenis produk yang berbeda namun dalam pemenuhan kebutuhan yang sama pun bisa terjadi. Seperti TV , persaingan tidak hanya dari sesama stasitun tv tapi juga Media Portal online, dalam meraih kepercayaan dari para pemasang iklan.
Sehingga kesadaran bersaing ini juga melanda UKM di Indonesia yang belum sadar arah mana datang kompetitor selama ini, selaku berpikir dari produk yang sama, belum kepada pemenuhan kebutuhan yang sama. Misal warung soto dan warung bakso, warung mie ayam dalam satu lokasi kantin sejatinya juga bersaing walau beda produk namun sama-sama untuk selera dan pemenuhan kebutuhan makan. Yang terpenting persaingan harus sehat dan tetap menjaga wibawa.