Beberapa hari lalu dari saat tulisan strategi marketing ini ditulis, pagi2 dapat SMS dari salah seorang sekretaris sebuah Direktorat:
“Selamat Pagi, Pak Ipan, mengingatkan hari ini jam  xxxxx sbg narasumber di workshop xxxxxxx xxxxx xxxxx”

Yah, hari ini diminta memberikan workshop Internet Marketing untuk puluhan pengrajin di Yogya.  Dari sana para pengrajin ini akan diarahkan kepada GURITA MEDIA dengan meningkatkan penetrasi media onlinem, yaitu sebuah upaya promosi berbagai cara ke media internet dengan berbagai bentuk dan keanekaragaman taktik.

Dalam rencanya, sebelum tiba2 memberikan materi tentang Internet Marketing, tentu saya paparkan dulu, bagaimana menjaga image nya, karena kalimat PENGRAJIN membuat persepsi orang adalah sekumpulan orang tradisional dengan pendidikan minim, sedang jika dikatakan INDUSTRI yang terbayang adalah sebuah sistem yang baik, dukungan SDM terpantau, dengan standar yang baik. Walau akhirnya muncul juga istilah penengah INDUSTRI RUMAH TANGGA atau INDUSRI KREATIF dll untuk menguatkan persepsi yg baik.

Yah itulah pentingnya kita membangun IMAGE OF VALUE,  sehingga ketika kita akan PRESENTASI INTERNET MARKETING jangan asal tubruk langsung dengan materi BLOG, FACEBOOK, SEO dll yang intinya diarahkan kepada  bentuk promosi. Antarkan dulu kira2 images dari SUBYEK nya bisakah diperbaiki, seperti apa yang terpikir di Anda tentang

  1. tukang cukur VS Barber Shop VS Salon pria VS Stylist
  2. tukang cucu VS laundry
  3. rumah makan VS Restoran VS Catering VS CAFE VS tempat nongkrong dll

Kadang di masyarakat penggunaannya saling loncat sana sini antara usaha itu, TUKANG CUCI PAKAIAN tiba2 mengganti nama LAUNDRY XXXXXX dengan konsep masih KUCEK MANUAL.

Yah itulah bahwa IMAGE OF VALUE menjadikan sesuatu yang akan di MARKETING kan bisa dikemas dahulu persespsinya sehinga tidak asal tembak saja dengan presentasi GENERAL. Karena pada dasarnya karya pengrajin selain bisa digali valuenya juga persepsi dalam menamakan bentuk usahanya.