Strategi pemasaran akan terus menarik menjadi bahasan dalam era kompetisi terbuka saat ini, apalagi penekanan pada pemasaran langsung (direct marketing) dengan pemasaran melalui media massa. Hal ini juga menjaikan tanda tanya, karena di saat banyak perusahaan mulai menganggarkan dan melihatkan digital marketing maka kemana larinya pemasaran konvensional, seperti penggunaan media massa cetak?

PEMASARAN LANGSUNG

Penerapan pemasaran langsung  biasanya fokus pada aspek KONEKSI, selain pada aspek penjualan juga membangun RELASI, membangun KOMUNITAS produk/merek. Penekanan pemasaran langsung lebih kepada  interaksi yang lebih intrensif, juga lebih pribadi dengan pelanggan, sehingga bisa saja ada komunikasi yang sangat privasi, dan ini penting untuk menciptkan aspek ketergantungan dalam membangun hubungan dengan pelanggan. Komunikasi yang lebih pribadi dapat membantu pemasar memahami kebutuhan pelanggan dan menyesuaikan atau memodifikasi produk untuk memenuhi kebutuhan. Ini juga dapat membangun loyalitas pelanggan.

Pemasaran langsung pada situasi tertentu juga dijadikan sebagai bentuk inoviasi komunikasi dan peningkatan kapabilitas SDM, dalam hal ini membantu pemilik bisnis dan pemasar mengembangkan keterampilan penjualan, layanan pelanggan, dan kepekaan pemasaran dengan pola berinteraksi langsung dengan pelanggan. Ini akan menciptakan banyak manfaat dan situasi di mana tim pemasaran yang baru bergabung akan berkembang pesat kemampuannya dalam berkomunikasi dengan pelanggan. Pemasaran langsung juga dapat melatih keterampilan berkomunikasi dan tata bahasa yang lebih sesuai dengan kepentingan bisnis dan kemauan pelanggan. Bahkan banyak kasus pemasar pun akhirnya menerapkan keterampilan ini dalam  kehidupan mereka sehari-hari dari aspek komunikasi dan sosial lingkungan.

PEMASARAN MELALUI MEDIA MASSA

Pada tahun 2022 ini ada yang cukup menarik, menurut data dari The CMO Survey Edisi ke-28, rata-rata, pemasar melaporkan penurunan tahunan dalam pengeluaran iklan tradisional sebesar -1,4% antara Februari 2012 dan 2022, padahal secara total anggaran tahunan pemasaran meningkat  7,8% untuk  periode yang sama.

Anehnya, saat ini juga terjadi pergeseran, yang awalnya berharap betul pada pemasaran digital,  mulai berbeda dengan tren sebelumnya. Pada Agustus 2021 dan Februari 2022, pemasar memperkirakan bahwa belanja iklan tradisional meningkat masing-masing sebesar 1,4% dan 2,9%. Ada apa ini?

Ternyata, selama ini konsumen menghabiskan  waktu mereka untuk akfitias online, dan akhirnya  menjadi semakin mati rasa terhadap iklan di media digital konvensional. Konsumen melaporkan frustrasi dan memiliki persepsi merek yang kurang baik dengan kekacauan iklan digital ini.  Ya karena iklan itulah yang menghambat konsumen membaca artikel, memutar video, atau menelusuri web.

Ini juga didukung oleh survei HubSpot ayng  menemukan bahwa 57% membernya tidak menyukai iklan yang diputar sebelum tayangan video dan 43% bahkan tidak menontonnya, alias mengabaikan iklannya. Akibatnya, pemasar mencari cara untuk memotong kebisingan, salah satunya adalah kembali kepada pemasaran tradisional, salah satunya media massa.

Iklan tradisional, di sisi lain, mengalami peningkatan daya tarik untuk pemasaran. Marketing Sherpa melaporkan bahwa lebih dari separuh konsumen sering atau selalu menonton iklan televisi tradisional dan membaca iklan cetak dan mereka menyatakan puas. Cukup menarika juga penelitian oleh Ebiquity menunjukkan bahwa saluran media tradisional yang didominasi oleh TV, radio, dan media cetak  mengungguli saluran digital dalam hal jangkauan, perhatian, dan dan konsekusiensi biaya pemasran. Ini sangat dipengaruhi karena biaya iklan online trtus meningkat, terutama ketika memperhitungkan jumlah tayangan, klik, dan konversi. Sedangkan biaya media tradisional telah turun seiring animo pembacanya. Sehingga dianggap masuka akal, melibatkan kembali, informasi pemasaran melalui media massa, baik penilaian secara ekonomi dan meningkatkan porsi anggaran pemasaran di tengah kondisi kekacauan digital.

PEMASARAN LANGSUNG VS  MEDIA MASSA

Saat ini, dengan begitu banyak merek yang menggunakan iklan cerdas untuk menjual produk dan layanan kepada kita, konsumen dihadapkan pada banyak pilihan untuk dipilih saat membuat keputusan pembelian. Pemasaran massal memanfaatkan ini serta ukuran pasar tempat mereka beriklan.

Pemasaran langsung lebih kepada komunikasi 2 arah, dan mampu menciptakan komunikasi real time. Sedangkan pemasaran melalui media masa membangun komunikasi secara

  1. Pemasaran  langsung bersifat memuaskan kedua belah pihak, sedang pemasaran melalui media masa berisfat memberikan arus informasi dan nilai-nilai persuasi. Bagaikan media, jika pemasaran langsung seakan seperti media sosial yang kedua belah pihak bisa saling interaksi.
  2. Pemasaran langsung biasanya memiliki kendali lebih besar atas penentuan harga sepihak, karena perusahaan memotong rantai penjualan, dan tidak memerlukan pedagang grosir dan pengecer atau ruang toko. Ini mengurangi biaya distribusi yang melingkat menuju pasar, memangkas biaya operasional karena tenaga kerja yang terlibat bisa lebih minimalis, sehingga ini berpeluang pada penentuan harga khusus. Pemasaran dengan media massa masih harus menekankan kepada ajakan komunikasi lanjutan, atau pertemuan lanjutan. Arahnya adalah dari pemasaran dengan media massa menuju website atau media sosial perusahaan, agar terjalin hubungan lebih lanjut.
  3. Pemasaran langsung menjadikan proses verifikasi harga pesaing lebih mudah, dari informasi pelanggan, ini jadi penting agar bisa memastikan bahwa pelanggan mendapat harga yang lebih menarik.
  4. Perbedaan Feedback, dengan pemasaran langsung perusahaan dapat sekaligus mengetahui perilaku pasar yang langsung mengggunakan produk/layanan. Misal informasi kapan membeli, produk terakhir yang dibeli, produk pesaing  yang sering menjadi barang substitusi, kemampuan daya beli rata-rata pelanggan setia. Pemasaran dengan media iklan, tidak selalu dapat memberikan penjualan dalam wkatu cepat dan sulit terukur efektifitas strategi periklanan tersebt secara akurat, yang bisa hanyalah kecenderungannya.
  5. Pemasaran langsung dapat menempatkan produk yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan informasi yang diharapkan pelanggan. Pemasaran  media iklan penenkannya kepada nilai sosialisasi dan distribusi informasi kepada seluruh lapisan masyarakat secara heterogen.
  6. Pemasaran langsung dapat secara langsung memberikan aspek perubahan dalam keputusan manajemen, masukan dari pemasaran langsung dapat diuji dan diterapkan secara simultan dan “sambil jalan”. Pemasaran dengan media masa perlu penentuan indikator dari aspek penjualan ending user, artinya dari agen terbawah kepada pengguna  langsung.
  7. Efektifiitas “nilai pengaruh” dan “nilai bujukan” terhadap pelanggan  dengan hasil yang berbeda. Pemasan langsung dapat membantu pelanggan dalam mengambil terutama jika ada produk pesaing yang sejenis dan hampir mirip nilai manfaatnya. Dalam periklanan membantu keputusan pelanggan bisa bersifat cepat namun perlu pembangunan dan penguatan persuasi dari figur ideal (artis, tokoh masyarakat, intelek)  sehingga penentuan dari figur tersebut sangat penting.

Pada tulisan saya berikutnya akan saya perdalam mengenai unsur-unsur pemasaran langsung.

Sukses Selalu

Ipan Pranashakti